Sebagai Tukang Koran Eceran yang harus bangun pagi pagi, Dia tentu berharap korannya akan segera terjual habis, sebelum Matahari meninngi. Semakin tinggi Mentari tentu Korannya semakin basi. Mungkin pengharapannya sama dengan Pedagang Es, Yang meski dagangannya laris nggak laris selalu habis, Kalau laris habis berubah jadi duwit, Kalau ngak laris ya tetap habis, habis menjadi air.-Eh, Kayaknya semua pedagang berpengharapan begitu Ding-Maaf-.
Dan Diapun sebenermya agak malu juga, Masa yang notabene Seorang SPD jadi Tukang Koran, Apa Kata Dunia; Kata Teman Sarjananya, Yang sekarang masih nganggur.
Namun, Bantahnya "Masa iya, Setiap Orang harus berkehidupan layak gara gara kata SPD, Lha Trus kalau nanti Bangsa Indonesia mencanangkan pendidikan Wajib Sarjana-Kayaknya sekarang masih WAJAR 9 Tahun Ya- tentu membludak tuh Sarjana Sarjana, Lha Kalo Semua Sarjana kayak begitu;Semua pengin kerja enak (Kantoran)- Lha Ntar Siapa yang akan jadi Kuli Batu, Tukang Koran, Tukang Kebun, Tukang Becak dsb Pekerjaan yang notabenenya berpenghasilan rendah. Apa nanti Semuanya Kaya Raya trus kehidupan jadi kayak ada hujan duwit...?"
" Walah, Mbuh Bae Lah, Sing Penting Aku Saiki kerja, Nggo sangu Ibadah, Uwis"
Katanya sambil berlalu, setelah merenung sehabis Minum Es di Tukang Es.
yang penting kerja dan halal ^^
tukang korannya hebat ya.. dia selalu menerima & bersyukur..
apapun pekerjaannya minumnya air putih
Kerjaan apapun yang penting halal. Kalau halal bisa jadi berkah.
itulah rasa syukur yang terucap, walau dari seorang tukang koran
psotingnya makin hari makin baguss.... terus berkarya....
ada 2 temanku sekelasku. yang satu dapet spd maksa jadi guru yang satu malah jadi pemulung karena gabisa nerusin sekolah. lima tahun berikutnya, temanku yang spd sudah jadi pns dan bisa nyicil motor. tapi yang satunya malah sudah jadi juragan barang daur ulang dan mobilnya dah dua biji...
bener juga tuh.hehhee